Hertha Berlin Tolak Kembalinya Haris Tabakovic dari Hoffenheim
Hertha Berlin mengambil keputusan tegas untuk tidak memulangkan Haris Tabakovic dari TSG 1899 Hoffenheim. Langkah ini diambil setelah klub menilai sejumlah aspek penting, mulai dari performa pemain hingga kondisi finansial yang sedang mereka jalankan.
Hertha Berlin: Performa Tabakovic di Hoffenheim

Setelah tampil menawan di Hertha BSC pada musim 2023/24 dengan mencetak 22 gol, Tabakovic kemudian pindah ke Hoffenheim dengan harapan bisa terus berkembang. Namun, kenyataannya, sang penyerang hanya mampu mencetak tiga gol dalam 20 laga dan sering kali hanya menjadi pilihan pengganti. Kondisi ini jelas menjadi faktor utama mengapa Hertha ragu untuk kembali memulangkan pemain berusia 27 tahun tersebut.
Hertha Berlin: Situasi Keuangan Hertha
Saat ini, Hertha Berlin tengah melakukan pengetatan pengeluaran dan menjalankan strategi keuangan yang lebih hati-hati. Dengan kontrak Tabakovic yang masih berlaku hingga 2027 dan gaji yang diperkirakan mencapai dua juta euro per musim, klub merasa sulit untuk memenuhi tuntutan finansial tersebut. Biaya transfer yang harus dikeluarkan untuk memulangkannya juga dianggap tidak efisien dalam konteks strategi klub saat ini.
Fokus Hertha pada Pengembangan Tim
Keputusan untuk tidak membawa Tabakovic kembali merupakan bagian dari rencana jangka panjang Hertha untuk membangun tim yang solid dan berkelanjutan. Manajemen kini lebih memprioritaskan pengembangan talenta muda serta merekrut pemain yang lebih sesuai dengan visi dan kebutuhan klub.
Masa Depan Tabakovic di Hoffenheim
Meski belum kembali ke Hertha, masa depan Tabakovic di Hoffenheim juga tidak sepenuhnya pasti. Dengan performa yang belum maksimal, sang striker mungkin akan mencari peluang di klub lain yang menawarkan waktu bermain lebih banyak. Namun, kontrak panjang dan gaji tinggi bisa menjadi kendala dalam mencari klub baru.
Kesimpulan Akhir
Hertha Berlin memilih untuk menolak kembalinya Haris Tabakovic karena berbagai pertimbangan, termasuk performa yang menurun dan kondisi keuangan yang membatasi. Klub kini fokus pada pembangunan tim yang lebih stabil dan efisien agar mampu bersaing dalam jangka panjang.
