Rocco Reitz Mengikuti Jejak Legenda Sepak Bola Jerman Setelah Menang di Perempat Final
Pada tanggal 22 Juni 2025, tim nasional Jerman U21 menunjukkan performa luar biasa saat menyingkirkan Italia dengan skor 3-2 pada perempat final Kejuaraan Eropa U21 UEFA. Pertandingan berlangsung sengit hingga memasuki babak perpanjangan waktu. Salah satu pemain yang menonjol adalah Rocco Reitz, gelandang muda yang memberi kontribusi besar sepanjang laga. Walau sempat gagal mencetak gol di awal perpanjangan waktu karena penyelamatan gemilang kiper Italia, semangat juangnya tetap menyala. Kemenangan ini membawa Jerman ke babak semifinal sekaligus mengangkat moral tim. Para pemain dan staf pelatih tampak sangat antusias menyambut fase berikutnya dari turnamen.
Rocco Reitz: Warisan Per Mertesacker dan Alexandra Popp

Rocco Reitz menyatakan bahwa kemenangan tersebut mengingatkannya pada nilai-nilai yang dia pelajari dari dua legenda sepak bola Jerman, Per Mertesacker dan Alexandra Popp. Mertesacker adalah pemenang Piala Dunia 2014 yang dikenal dengan kepemimpinan serta dedikasi tinggi di lapangan. Sifat disiplin dan sportivitasnya menjadi contoh bagi banyak pemain muda. Sementara itu, Alexandra Popp, kapten timnas wanita Jerman, menjadi panutan karena ketangguhan dan kemampuan teknisnya yang luar biasa. Reitz merasa terinspirasi oleh mereka berdua, dan ingin meneruskan semangat juang serta profesionalisme yang mereka tunjukkan selama ini. Dia berharap semangat tersebut menular ke seluruh tim agar bisa menghadapi pertandingan berikutnya dengan penuh percaya diri.
Persiapan untuk Semifinal: Mandi Es dan Pizza
Setelah laga yang melelahkan melawan Italia, skuad Jerman U21 segera fokus pada pemulihan. Mereka menjalani terapi mandi es, sebuah metode yang umum digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan otot yang tegang dan meredakan peradangan. Mandi es dipercaya dapat mengurangi kelelahan fisik, sehingga tubuh pemain lebih cepat pulih dan siap tampil optimal di pertandingan selanjutnya. Selain aspek fisik, tim juga memperhatikan kebersamaan dan semangat melalui tradisi makan pizza bersama pasca-pertandingan. Aktivitas ini menjadi momen santai yang mempererat ikatan antar pemain, sekaligus memberi semangat baru setelah perjuangan berat di lapangan. Kombinasi perawatan fisik dan waktu santai ini dianggap penting untuk menjaga keseimbangan antara tubuh dan mental.
Menyeimbangkan Pemulihan dan Perayaan
Meski harus fokus pada pertandingan semifinal yang sudah menanti, para pemain tidak melupakan pentingnya waktu untuk merayakan pencapaian mereka. Mandi es membantu memulihkan kondisi fisik, sementara momen menikmati pizza menjadi cara untuk memperkuat solidaritas tim. Pada saat inilah para pemain bisa berbagi pengalaman, membangun kepercayaan, dan memupuk rasa kebersamaan. Pendekatan seperti ini penting agar mereka tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga kuat secara mental. Mental yang sehat dan rasa percaya diri yang tinggi menjadi faktor penting untuk menghadapi tekanan pertandingan berikutnya. Kebersamaan yang terjalin di luar lapangan kerap kali menentukan kekuatan sebuah tim di dalam lapangan.
Melihat ke Depan: Bentrokan Semifinal dan Tantangan Selanjutnya
Dengan lolos ke semifinal, tim Jerman U21 kini menatap laga melawan Prancis, yang juga menunjukkan performa luar biasa di babak sebelumnya. Pelatih Antonio di Salvo dan tim pelatih lainnya terus menekankan pentingnya fokus dan disiplin. Mereka ingin menjaga momentum kemenangan dan menghindari rasa puas diri. Reitz dan rekan-rekannya bertekad melanjutkan perjuangan mereka hingga akhir turnamen. Mereka paham bahwa gelar juara bukan hanya soal bakat, tetapi juga soal kerja keras, strategi, dan mental baja. Inspirasi dari para legenda seperti Mertesacker dan Popp terus membakar semangat mereka. Dengan persiapan matang dan semangat juang tinggi, Jerman U21 optimistis bisa memberikan penampilan terbaik dan berjuang untuk mengukir sejarah di panggung internasional.
